REFLEKSI 15 TAHUN SMANGGAL: Menapak Jejak, Memantapkan Visi Sekolah Perubahan

Oleh : Muhammad Ikhsan, S.S., M.Hum.

Setelah menghabiskan waktu nyaris 10 bandel kalender di SMA N 1 Gringsing tempatku mengajar dulu, akhirnya SK kepindahan yang saya tunggu-tunggu keluar.  Pagi itu pertengahan tahun 2011. Untuk kali pertama memasuki lingkungan tempat kerja di sekolah baru,  yang letaknya kurang lebih 8 KM dari rumah dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Orang menamakannya dengan SMA Negeri 1 Wonotunggal. Sekolah ini didirikan tahun 2008. Letaknya di jalur alternatif yang menghubungkan Kota Pekalongan dengan Semarang. Pada saat jalur pantura macet, maka jalur altenatif ini menjadi sangat ramai dilewati lalu lalang kendaraan antar kota.

            Suasana pagi dengan hawa dingin yang menusuk tulang  berhias kabut tipis. Mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati memancarkan kehangatan teriknya pagi hari yang sangat dingin. Kuraih kehangatan mentari dalam naungan jiwa yang dirangkul oleh hawa dingin pagi terus memacu sepeda motorku. Burung-burung semuanya bertebaran saling bertegur sapa satu sama lain. Mereka bercuitan dengan lantunan yang menawan melodinya, sambil beterbangan seolah menyapa diriku sebagai guru baru di tempat yang baru pula di pagi hari. Suasana jalan yang sepi penuh damai.

            Ketika awal masuk tersebut kesan pertama dari depan tampak deretan pohon jagung yang ditanam begitu rapi, sehingga dari luar suasana rimbun seperti gedung balai pertanian. Setelah masuk ke dalam baru terasa nuansa sekolah dengan ruang-ruang kelas siswa. Ruang-ruang penghubung belum kelihatan, yang tampak hanya tanah merah apabila terkena hujan tentu akan tampak becek sekali. Beberapa hari kemudian saya mencoba mengelilingi ruang demi ruang, sampai ke kebun belakang ternyata memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa dengan luas 3,25 hektar. 

Perlahan tapi pasti seiring berjalannya waktu sekolah terus berbenah. Lingkungan kerja yang mendukung dan estafet sukses ke pimpinan-pimipinan sekolah yang baik memiliki peranan yang besar dalam melakukan perubahan kultur sekolah. Beberapa taman-taman dibuat dengan sangat asri. Bangunan sekolah sudah tampak gagah dengan disertai penghubung ruangan berbeda jauh dengan awal saya masuk pertama kali.

Kultur sekolah yang berbasis mutu tidak datang dengan sendiri melainkan harus diciptakan proses dengan dinamika pengembangan yang baik. Pengembangan kultur sekolah yang dapat meningkatkan mutu sekolah dirancang melalui program sekolah. Program tersebut dibangun oleh stake horder mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa. Artinya, kultur sekolah memiliki karakteristik berupa kolegalitas dan bersifat bottom-up bahwa seyogyanya dibangun atas kesadaran dan kehendak dari warga sekolah sehingga merupakan suatu kesepakatan bersama dan komitmen luas di sekolah, menjadi jati diri dan kepribadian sekolah. Di usianya yang kelima belas tahun sekolah terus berbenah menuju sekolah yang menapak jejak, memantapkan visi sekolah perubahan. Penerapan kurikulum merdeka untuk mewujudkan pelajar Pancasila semakin memantapkan langkah menuju sekolah perubahan.

Elang akan terus terbang tinggi meskipun punggungnya dipatuk gagak. Ia terbang dan terbang sampai gagak tak mampu lagi bernafas. Satu-satunya burung yang berani hinggap dan mematuk elang adalah burung gagak. Burung gagak berani duduk di atas elang, bahkan mematuk tubuh hingga menggigit lehernya, ketika elang sedang terbang rendah. Namun, elang tidak pernah menggubris dan menanggapinya, juga tidak mau membalas dan berkelahi dengan burung gagak. Elang terus terbang, dan tidak mau membuang waktu atau energi pada gagak yang hinggap di atas. Ia justru makin mengepakkan sayapnya semakin lebar dan berusaha terbang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi hingga menjangkau angkasa. Semakin tinggi penerbangan yang dilakukannya, maka semakin sulit bagi gagak untuk bernafas dan akibatnya gagak akan jatuh ke bawah karena kekurangan oksigen.

Begitulah alam mengajarkan pada stake holder SMA N 1 Wonotunggal berhentilah membuang waktu untuk selalu menanggapi mereka yang selalu mencibir, menista bahkan memfitnah serta mengganggu kita. Akan tetapi, teruslah fokus mengembangkan dan menaikkan kapasitas diri hingga kita menjadi pribadi yang sukses dan menjadi pemenang kehidupan. Itulah sikap mulia dan luhur yang dimiliki pribadi paripurna yang memiliki ketinggian akhlak dan akal budi. Meskipun termasuk SMA termuda di Kabupaten Batang, tetapi tak akan pernah berkecil hati pada SMA yang lebih senior darinya.

Sekolah ini bagaikan melati di jalur alternatif harumnya semerbak menembus relung- relung kehidupan masyarakat di Kabupaten Batang. Meskipun letaknya dijalur alternatif yang jauh dari pusat Kota Kabupaten Batang. Namun berbagai prestasi terus ditorehkan mulai dari tingkat Kabupaten Batang sampai dengan tingkat Provinsi Jawa Tengah, serta berterus berusaha ke tingkat Nasional. Berbagai prestasi kejuaraan telah berhasil disabet dalam berbagai event baik akademik maupun non akademik.. Bukan hanya siswanya, gurunya juga tak kalah terus belajar meningkatkan kualitas diri. Dirgahayu ke 15 SMA N 1 Wonotunggal terus berkarya untuk bangsa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.