Batang – Kamis pagi (21/9), ratusan siswa memadati Lapangan SMA Negeri 1 Wonotunggal untuk mengikuti kegiatan salat dhuha dan salat istisqa’ secara berjamaah. Kegiatan ini merupakan salah satu program tim kesiswaan SMA Negeri 1 Wonotunggal, yaitu Kamis Religi. Kegiatan hari Kamis pagi biasanya selalu diawali dengan membaca zikir secara bersama-sama di lapangan SMA Negeri 1 Wonotunggal. Namun, melihat kondisi saat ini di Indonesia khususnya di Kabupaten Batang yang dilanda kemarau panjang menimbulkan keprihatinan sehingga tim kesiswaan berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan ini.
Kegiatan yang diawali dengan salat dhuha berlangsung dengan khidmat. Selepas salat dhuha, semua jamaah melaksanakan kegiatan inti yaitu salat istisqa’. Salat istisqa’ adalah salat sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Salat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu.
“Tujuan kegiatan ini berlatarbelakang dari adanya kemarau panjang yang melanda Indonesia saat ini. Oleh karena itu, kami seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonotunggal berinisiatif untuk melakukan ikhtiar meminta kepada Allah SWT melalui salat istisqa’ ini agar segera diturunkan hujan. Hujan yang penuh berkah, hujan yang tidak membawa musibah. Selain itu, dengan kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik bahwasanya salat tidak hanya salat wajib 5 waktu melainkan ada salat-salat lainnya, di antaranya adalah salat istisqa’,” ujar penanggung jawab kegiatan ini, Ahmad Musbikhin, S.Pd.
Machfud Syaifuddin, S.Pd., sebagai imam salat mengawali kegiatan dengan menjelaskan tata cara salat istisqa’. Beliau memaparkan dengan runtut bagaimana tahapan yang harus dilakukan yakni imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat berjamaah. Selanjutnya melaksanakan salat 2 rakaat dengan niat “Ushallii sunnatal Istisqaa’i rak’ataini imaaman/makmuuman lillaahi Ta’aala”. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua. Setelah melaksanakan salat 2 rakaat, dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah. Usai khutbah dari imam yang terdengar sangat menggetarkan hati, seluruh makmum mengamini dengan sepenuh hati. Berharap hujan lekas turun membasahi bumi, memberikan manfaat bagi seluruh umat di semesta ini, serta menjauhkan dari celaka yang dapat melanda tanpa prediksi. Selain itu, beliau juga berpesan agar kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja melainkan dapat dikembangkan menjadi kegiatan yang membudaya agar menfaatnya dapat dinikmati siapa saja.
Sherly Amanda, salah satu peserta didik SMA Negeri 1 Wonotunggal mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat perlu dilakukan karena dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonotunggal.
Mengusung slogan “Ciptakan Masa Depan Gemilang Berlandaskan Ketaqwaan dan Keimanan!” SMA Negeri 1 Wonotunggal siap membentuk generasi penerus yang berakhlak mulia sebagai garda terdepan dalam perubahan yang berkelanjutan.
Bagus sekali Budaya-budaya Positif yang ada di SMAN 1 Wonotunggal yang diwarnai oleh Guru-guru Agama yang penuh ide-ide Positif, semangat berkreasi untuk beride demi kemajuan SMANGGAL