Halloo…. Sobat ganesha, Batang- Minggu pukul 13.00 Siang, tanggal 27 Agustus 2023, merupakan giliran pasukan Kwaran Wonotunggal untuk membawa Tunas Kelapa dari Kwaran Bandar menuju Kwaran Warungasem. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Estafet Tunas Kelapa (ETK) tahun 2023. Tujuan ETK ini adalah dalam rangka lebih memasyarakatkan Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan generasi muda dan mewarisi sebuah nilai tradisi maka Kwartir Daerah Jawa Tengah menggelar Estafet Tunas Kelapa (ETK) tahun 2023.
Estafet Tunas Kelapa (ETK) merupakan kegiatan tradisi dan ciri khas dari kegiatan kepramukaan di Jawa Tengah yang sudah dimulai sejak tahun 1979, sekaligus sebagai kegiatan yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan sebagai alat untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka yaitu membentuk manusia yang berkarakter, berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur sebagai Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila. Hal lain yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah untuk memasyarakatkan Gerakan Pramuka karena pada dasarnya Pramuka dan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan. Untuk diketahui bahwa ETK biasanya dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
Kesempatan langka dan momen yang sangat berharga ini tidak disia-siakan oleh Pasukan Khusus Smanggal yakni Bimasena-Arimbi untuk ikut berpartisipasi dalam kelancaran proses Estafet Tunas Kelapa. Smanggal mengirimkan perwakilannya berjumlah 43 pasukan yang terdiri dari: 2 orang pramuka pembawa spanduk, 1 orang pramuka pembawa Cikal ETK dan selaku pemimpin pasukan, 14 orang pramuka pembawa bendera merah putih, 9 orang Pramuka pembawa bendera tunas kelapa, 1 orang pramuka pembawa Sambutan Ka Mabida dan Pesan Ka Mabicab/Ka Mabiran, 1 orang pramuka pembawa Liwa ETK, 1 orang pramuka pembawa Bendera Morse, dan 14 orang Pramuka pembawa tunas kelapa.
Hal yang sangat menarik ketika pasukan pembawa ini telah melewati sekolah tercinta mereka yakni SMA Negeri 1 Wonotunggal. Pasukan pembawa mendapatkan sambutan meriah dan sorak-sorai dukungan semangat dari teman-teman sesama pramuka. Hal ini membuat semangat menjalankan tugas sampai akhir bagi pasukan pembawa berapi-api sehingga mereka dapat melaksanakan tugas Estafet Tunas Kelapa berjalan sekitar ± 5 kilometer tanpa ada rasa lelah.